Kepala P4TKI Malang Perlakukan PMI tidak Manusiawi ditengah Malam Buta
12Gemaberita.web.id-Malang- suaralpkpk,- Geger Kasus Dokumen Legislasi Visa di Tetto yang membuat heboh Dunia Penempatan PMI Negara tujuan Taiwan hingga Kepala BP2MI melakukan Conferensi Pers atas kejadian tersebut dan melaporkan kepada Pihak Kepolisian, ada juga yang didatangi oleh oknum BP2MI, UPT BP2MI dan P4TKI yang mendatangi kantor P3MI dan LPK, semoga Markus penyelesaiaan masalah tetto tidak sedang bergentayangan.
Ketua Komcab LP-KPK Ferry Runtuwene bersama Waka Komcab LP-KPK Malang Kamaruddin yang keduanya Purnawirawan TNI yang kebetulan lewat dan berhenti di TKP sekitar pukul 22:00 karena ada gelagat tidak baik dan keramaian yang tidak biasanya,
Ferry mengatakan bahwa ada Petugas yang mengaku dari P4TKI inisial KH bersama Oknum BP2MI dari Jakarta inisial AR beserta lainnya memaksa masuk ingin membawa PMI ke suatu tempat, karena Hari sudah larut malam apakah tidak bisa ditunda esok pagi ujar Ketua and Komcab LP-KPK Kota Malang.
Dengan alasan tugas Negara, sekitar pukul 23:00 para oknum yang mengaku Pejabat BP2MI dan P4TKI tersebut mengangkut secara paksa 23 PMI dari lokasi tersebut dengan cara dan tidak manusiawi, mereka dimasukan kedalam mobil Jenazah ditumpuk seperti Sardens dan tidak diberikan makanan, padahal jam Tengah malam adalah Waktu mereka istirahat, bukti rekaman Videonya ada pada saya ujar Ketua Komcab LP-KPK Kota Malang.
Atas kejadian tersebut Ketua Komcab LP-KPK Kota Malang Bapak Ferry Runtuwene yang mantan Prajurit TNI langsung berkoordinasi dengan Komda LP-KPK Jawa Timur dan juga Komnas LP-KPK Wasekjend 1 Amri Piliang yang cukup mumpuni dalam masalah Tata Kelola Penempatan PMI.
Amri Piliang memberikan tanggapannya saat dikonfirmasi bahwa oknum BP2MI dan oknum P4TKI sedang menunjukan kebidohannya melakukan hal yang tidak patut dan tidak manusiawi terhadap TKW, padahal Kepala BP2MI Beny Rhamdani beserta jajarannya selalu meneriakan Slogan Melindungi PMI beserta Keluarganya mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, bahkan PMI disebutnya sebagai Warga Negara VVIP yang harus diperlakukan special melebihi pelayanan terhadap pejabat tinggi negara. Ternyata malam kemarin kita dipertontonkan adegan yang tidak etis dan sangat tidak manusiawi terhadap 23 PMI oleh oknum BP2MI dan P4TKI Kota Malang yang tidak memiliki kode etik, ujar Amri.
Saat Berita ini diterbitkan para PMI tersebut telah dikembalikan pagi harinya sehingga mereka baru bisa istirahat diatas pukul 10 pagi, Amri berpesan kepada para pejabat agar tidak sewenamg-wenang dengan jabatannya karena itu hanya sementara, Jika ada kekeliruan ataupun ingin klarifikasi hendaknya dilakukan pada jam kerja dan bersurat sebelumnya, tidak perlu seperti Brimob yang menyergap sarang Teroris atau sarang Narkoba. BP2MI fungsinya hanya untuk Administrasi saja, Jika ada tindakam pidana silakan serahkan kepada pihak kepolisian jangan kita yang bertindak seperti polisi, bisa dilaporkan kembali dengan tuduhan melakukan perbuatan tidak menyenangkan disaat tengah malam waktu istirahat.(Red)